Monday 7 July 2014

Hatta Terus Mendapat Kritik Soal Kalpataru

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, Tim sukses capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa lalai dalam menyiapkan data yang dibutuhkan untuk menghadapi debat terakhir. Kondisi itu membuat Hatta berbicara tanpa berlandaskan informasi yang sebenarnya. "Kalau diperhatikan, mungkin timsesnya tidak menyiapkan data dan pertanyaan yang tepat untuk menghadapi debat kali ini," ujar Ikrar Nusa Bhakti dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu (5/7).

Ikrar mengatakan, pertanyaan Hatta kepada Capres Joko Widodo atau Jokowi soal mengapa Solo tidak pernah mendapat penghargaan Kalpataru, ditanggapi dingin oleh pasangan tersebut. Pasalnya, pertanyaan yang dimaksud Hatta ternyata Adipura. "Sangat disayangkan hal itu bisa terjadi, apakah tim suksesnya tidak tahu beda Kalpataru dan Adipura, sehingga Hatta menanyakan hal itu, yang akhirnya enggan dijawab cawapres Jusuf Kalla (JK)," ujar Ikrar.

Seperti diketahui, Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Sementara Adipura adalah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. "Prabowo-Hatta bahkan tidak diberi data bahwa saat menjadi Wali Kota Solo, Jokowi mendapat penghargaan Green City, karena dianggap berhasil mengembangkan kebijakan yang pro-lingkungan untuk segala aspek pembangunan," kata Ikrar.

Selain itu, lanjutnya, pertanyaan Prabowo tentang ekstensifikasi lahan persawahan, yang hingga dua kali dilontarkan kepada Jokowi, dinilai tidak dilatarbelakangi dengan data-data mendasar. Sementara itu mantan Menteri Lingkungan Hidup era Soeharto, Emil salim juga mengkritisi pertanyaan Hatta terhadap pasangan Jokowi - JK soal Kalpataru. Dia menyebut, Hatta tidak memahami lingkungan saat mengikuti debat.

"Tanpa mengetahui perbedaan antara Kalpataru untuk individu dan lembaga dgn Adipura untuk kota memberi kesan bahwa Hatta kurang kuasai lingkungan," tandasnya. Berbeda dengan Emil, Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD membela Hatta Rajasa. Menurutnya, persoalan Adipura yang disebut Hatta Kalpataru hanya salah sebut. Namun, substansi yang dimaksud tidak hilang dan masih dipahami.

"Namanya debat itu kan tidak ada yang menang dan kalah. Gak ada yang nilai siapa jurinya," ujarnya.

Sumber: merdeka.com


EmoticonEmoticon